Bagi penyair Bonang
Mungkin
kita akan mati dalam kesepian, bila
keinginan sepenuhnya telah menjelma kekalahan,
detik-detik
tinggal menunggu penghancuran,
namun tak ada yang harus kita biarkan,
karena
hidup akan menuntut keberanian.
Kita bisa mengutuk dan mencaci
segala
kekacauan, tapi itu bukanlah
penyelesaian, seluruh kehampaan
yang
kita benci: mungkin tak lain
pantulan dari diri kita sendiri.
Kau
dan aku, sewajarnya, akan berjalan
antara cemas dan harapan, dan kita
musti
memilih antara melawan atau bertahan.
Begitulah mulanya — begitu pula akhirnya:
seluruh
kepedihan berputar bukan
di luar diri dan tanggung jawab kita.
Karena
seperti hujan yang tercurah musti
menerima mendungnya — begitupun kepedihan
yang
berputar dalam diri kita. Jadi, tak ada
yang harus kita salahkan, sebab kenyataan
tak
musti selurus garis kepastian.
Jadi, tak ada lagi yang musti kita sembunyikan,
kehidupan
akan jadi lebih bermakna, bila
kita telah mampu menerima kenyataan
dengan
hati dan pikiran terbuka.
Mungkin kita akan mati dalam kesepian,
ah!,
mungkin kita musti mati dalam kesepian,
tapi hidup tak musti berpasrah dengan pilihan,
karena
setiap pilihan adalah jalan
untuk menguji nyali dan keberanian.
© Ahmad
Yulden Erwin. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.