Puisi
menghancurkan setiap kepastian. Puisi
meleburkan setiap kemungkinan. Puisi
melahirkan
kawah dahsyat keraguan:
dan kita akan berulangkali dilahirkan,
berulangkali
diledakkan, sebagai manusia tanpa
kebimbangan. Puisi membunuh huruf
dan
angka, mengiris-iris keharuan,
menanak duka dan mematangkannya
dalam
api airmata. Puisi meriuhkan
lirik senyap. Puisi mengalunkan epik debu.
Puisi
membikin hangus setiap konsonan dari lidahmu.
Puisi adalah permainan tanda tanya dalam
setiap
tanda seru. Puisi menerbitkan topan
pada langit tanda baca, menghancurkan
meridian
kata-kata: setetes bintang
berdentum memecah kuantum makna,
menata
penafsiran dalam kosmologi sukma.
Puisi membikin nisbi setiap imaji. Puisi
membakar
pohon pengetahuan. Puisi
meruntuhkan kuil kesenian. Puisi
membunuh
setiap messiah yang dijanjikan.
Puisi adalah sekuntum bayi dalam
jantung
kita. Puisi lahir tanpa kata-kata.
Puisi tak pernah dilahirkan.
© Ahmad
Yulden Erwin. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.