I
Apakah
keajaiban itu? Di manakah keajaiban itu?
Kekuatan? Semacam kekuatan untuk menghentikan
matahari
dari peredarannya, atau memindahkan
gunung dari tempatnya? Apakah keajaiban itu?
Sesuatu
yang luar biasa: menghidupkan yang mati,
mematikan yang hidup? Mungkin ia pun terselip
pada
lipatan kertas sehari-hari, sesuatu yang biasa,
tidak berkilau, tetapi nyata! Keajaiban
menggema
dalam doa seorang gadis
kehilangan kekasihnya: tak ada jawaban.
Keajaiban
membias pada wajah ibu,
menatap anaknya mati:
tanpa
meraung, hanya meneteskan airmata.
Keajaiban pada bunga-bunga rumput,
pada
gelas-gelas kosong, buku-buku
lapuk tak pernah dibaca, pena,
kursi,
batu, debu, cermin, angin,
kata-kata senyap yang melepaskan
diri
dari arti: mencoba untuk KEMBALI!
II
Aku
melihat keajaiban pada
hal-hal yang sederhana, sesuatu
yang
mungkin gampang dilupa;
ajaib: bintang-bintang berkilau
di
malam buta, matahari bersinar
di awal pagi, deburan ombak di pantai:
sunyi!,
kicauan pipit - ratusan pipit -
berebut mematuki remah padi;
ajaib:
kursi dalam kepalaku,
meja tulis dalam ususku,
bulan
terbelah pada ujung alis,
tiga kucing kuning duduk manis
dalam
sedan lirih bocah kesepian,
bocah yang selalu kesepian,
bocah
yang terbiasa kesepian;
ajaib: seorang gadis manis
merangkai
dua tetes airmata
menjadi dua tangkai bunga,
ajaib:
gadis itu merebahkan
dua tangkai bunga ke kubur kekasihnya.
Ajaib:
Tuhan begitu sabarnya
menatap kebencian dan derita?
Ajaib: Tuhan sanggup membiarkan manusia?
© Ahmad
Yulden Erwin. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.