Aku menangis bersamamu, rakyat kecil: orang-orang miskin yang terpaksa antri
beras murah berjam lamanya, yang tak punya biaya buat lanjutkan sekolah anaknya
ke kota, yang terisak karena dirampas sawah dan ladangnya, yang semaput digebuk
polisi karena terpaksa maling pupuk di gudang negara, yang ditampar yang ditinju
yang dibanting serta diperkosa hak-haknya sebagai manusia.
"Wahai, Tuhan Yang Maha Kaya, beri kami Cinta!"
Aku menangis bersamamu, rakyat kecil: karena kalian hanya sanggup meratapi penindasan
yang tak henti menggilas kehidupan tanpa mampu melakukan perlawanan, karena
kalian cuma sanggup mengumpat dan mempertanyakan janji-janji keadilan dari bilik-bilik
kalian yang kumuh sambil terbaring menahan perut yang kelaparan, karena kalian
adalah mahluk kesayangan Tuhan.
"Wahai, Tuhan Pencipta Keadilan, beri kami Kekuatan."
Aku menangis bersamamu, rakyat kecil: yang kecut yang takut yang geram karena
telah sekian lama dijadikan sapi perahan milik kaum modal dan penguasa, bangkitlah!,
jangan diam saja, sekarang saatnya kita melawan, lawanlah kimiskinan, lawanlah
pembodohan, lawanlah penjajahan yang telah berabad menginjak-injak nasibmu dengan
sepatu lars kekuasaan, bersatulah wahai kaum yang kalah!, sekarang saatnya mewujudkan
segala mimpimu akan keadilan yang telah sekian lama terpendam di dalam batin
yang sakit dan terjajah, maju!, majulah rakyat kecil yang terhina, bersatulah,
tunjukkan kini kuasa dirimu atas dunia.
"Wahai, Tuhan Penguasa Jagat Raya, beri kami Senjata."
© Ahmad
Yulden Erwin. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.