Karena kalian duduk di kursi-kursi kekuasaan,
tapi melupakan keadilan, maka kami menolak untuk diam. Kami menolak sejarah
yang diputarbalikkan, kami menolak pembangunan jadi ajang pemerasan, kami menolak
penindasan!
Karena kalian telah kehilangan akal sehat, dan
tak lagi peduli pada kesejahteraan rakyat, maka kami menolak untuk diam. Kami
menolak pikiran yang dikerdilkan, kami menolak pendidikan yang dimesinkan, kami
menolak pembodohan!
Karena kalian telah jual negara dengan hutang,
sementara kami harus berebut pupuk di gudang, maka kami menolak untuk diam.
Kami menolak ladang-ladang petani ditaburi racun kimia, kami menolak alam dirusak
demi kepentingan modal orang-orang kaya, kami menolak menghancurkan Indonesia!
Karena kalian semena-mena mencabut subsidi, sementara
kami mati di lumbung padi, maka kami menolak untuk diam. Kami menolak segilintir
bajingan berdasi menipu hasil panen petani, kami menolak pabrik-pabrik meracuni
sungai dengan alasan efisiensi, kami menolak keserakahan yang dilegitimasi!
Karena kalian menganjurkan hidup sederhana, sementara
kalian makin rakus makan uang negara, maka kami menolak untuk diam. Kami menolak
wakil-wakil rakyat yang kehilangan nuraninya, kami menolak politik dusta, kami
menolak disuruh menjadi gila!
Karena kalian menganjurkan rekonsiliasi, dan menuduh
kami dalang provokasi, maka kami menolak untuk diam. Kami menolak tentara yang
menembaki rakyat jelata, kami menolak hakim yang menjual hukum negara, kami
menolak bajingan birokrasi, kami menolak pemeras yang berkedok polisi, kami
menolak kebencian dijadikan komoditi, kami menolak semua ketidakadilan di negeri
ini!
Dengarkan suara kami, wahai kaum yang berkuasa:
Mulai detik ini, kami menolak penjajahan bangsa sendiri!
© Ahmad Yulden
Erwin. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.