Perutku terasa mual bukan karena lapar,
Perutku terasa sakit bukan karena kenyang
Melihatku kesengsaraan pada bumi ini,
Melihatku keangkaraan karena keping emas bergambar sang raja.
Kisah ini benar-benar nyata dan akan terus bertambah
Seperti perut bumi yang telah banyak dikuras pada masa orde baru
Satu perut banyak keinginan dari ketidakpuasan pada materi
Banyak perut saat ini, mungkin hanya satu keinginan
Lapar bermandikan dosa atau kenyang bermandikan dosa apa bedanya ?
Mungkin mati yang akan bersaksi pada dosa
mungkin dosa tak membuat kenyang pada segelintir orang
Dan lapar yang pasti akan memudarkan ataupun hilangkan dosa pada sesak yang
memerihkan, karena tiada kasih yang mengibanya
Dosa telah membuat lapar, kekenyangan berakar dosa telah rapuhkan cinta dan
derma
Saat ini semua berjalan, merebak hari yang mungkin menghitamkan siraman embun
pada pagi
Menghancurkan nurani yang bersih, meluluhkan kasih sejati, mengeringkan sisa
hidup
Dan penguasa dari berbagai materi, pedulikah kau pada jelata yang dimelaratkan
masa.
18 Sept 1998
© Ayar Adsa
N.H.. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.