(monologue)
yang aku butuhkan hanya nasi
  makanan murah
  bukan janji buruk yang nguap
  dari mulut politisi
sebab hidup terasa makin hitam
  semacam ampas kopi
  yang tenggelam
bertahun-tahun, aku kayuh pedal becak
  sampai kaki kapalan, mengeras
  di setiap jalan
telah aku baca pula
  riwayat negeri
  sambil bernyanyi
  tanah air kami
dalam sepotong Koran yang sobek
  di sana tertulis:
  angka pengangguran 40 juta, utang luar negeri 150 triliun rupiah, 
  dan menciumi kaki penjajah tak berpeluru
  (epilogue)
yang aku mau Cuma nasi
  buat aku makan dengan anak istri
  tapi yang dijumpai hanya
  kemiskinan dan lambung perih
  menahan lapar terkapar
sementara, peluhku terus saja cucur
  barangkali, tak lagi sempat jadi bingkai sejarah 
  yang lama berdarah
Bandar Lampung, 3 Februari 2003
 
 
  
  © Alexander 
  Robert Nainggolan. All rights reserved.
  Hak cipta dilindungi Undang-undang.