GERIMIS TAK SAMPAI


Tiba juga gerimis itu, bermain di depan rumah. Meski, tak sampai ke dalam kamar. Membingkai setiap dingin yang makin bukit, hingga matamu tergenang. Menyirami letih tubuh, sambil berharap mimpi buruk segera pergi

Besok, cuaca akan berubah, kuyup di tubir jejak yang lumpuh. Mengingat setiap pinak peradaban, menyilet dalam kekal. Aku tahu, kau akan terus mengenang apa-apa yang pernah pergi dari ruangan ini
Sejumlah pertikaian yang membeku di kepala, seperti membangkitkan amarah

Tapi, gerimis tak lagi sampai
Menepikan kegamangan, atau sekadar mengusik bayang-bayang
Selalu saja membungkus kita dalam udara yang dingin di pori

Bandar Lampung/Kedaton, Januari 2003

Daftar Isi


© Alexander Robert Nainggolan. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.